RiauPos AHAD, 13 MARET 2016. Dan Amukan "Man Tiger" Membawa Nama Eka Kurniawan ke Longlist The Man Booker International Prize 2016 Laporan HASAN ASPAHANI, Batam. DI Inggris, "Manusia Tawaranrahmat itu sekaligus merupakan tuntutan mutlak: "Kamu tidak dapat sekaligus mengabdi kepada Allah dan kepada mamon (uang)" (Mat 6:24). Kerajaan Allah adalah panggilan dan tawaran rahmat Allah, dan manusia harus menerimanya dengan sikap iman yang dinyatakan dalam perbuatan yang baik, sebab Kerajaan Allah, kendatipun berarti Allah Jawab Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi dilakukan dengan metode distilasi bertingkat yang berdasarkan prinsip perbedaan titik didih komponen-komponen campuran. 2. Hitunglah bilangan oktan dari sampel bensin yang setara dengan campuran 95% isooktana dan 5% n-heptana. cash. Home ยป Kongkow ยป Geografi ยป Pemisahan Minyak Bumi Menjadi Komponen Komponennya - Selasa, 03 Agustus 2021 1300 WIB Komponen utama penyusun minyak bumi adalah hidrokarbon CH. Namun, tidak hanya hidrokarbon, dalam minyak mentah crude oil juga tedapat campuran bahan-bahan lainnya. โ€ข Hidrokarbon adalah komponen utama penyusun minyak bumi. Artinya sebagian besar minyak bumi disusun oleh material hidrokarbon. โ€ข Alkana adalah hidrokarbon jenuh atau yang paling sederhana, dimana ikatannya akan membentuk rantai lurus. Didalam minyak bumi, ada sekitar 30 % kandungan parafin. โ€ข Naptena atau sikloalkana adalah hidrokarbon yang memiliki satu atau lebih cincin karbon pada molekul penyusunnya. Kandungannya didalam minyak bumi sekitar 40%. โ€ข Aromatik adalah jenis senyawa hidrocarbon yang tidak memiliki cincin H yang lengkap, kandungannya sekitar 15%. โ€ข Aspaltena adalah sisa-sisa dari senyawa hidrokarbon yang tidak masuk kedalam 3 kategori diatas, kandungannya juga hanya sekitar 6 % Untuk mengubah minyak bumi menjadi bahan bakar yang kita kenal selama ini membutuhkan proses yang cukup panjang. Salah satu tahapan yang harus dilalui yaitu proses pemisahan. Pemisahan minyak bumi menjadi komponen komponennya dapat dilakukan dengan metode? Destilasi Pada proses destilasi atau penyulingan ini minyak dipisahkan berdasarkan titik didihnya. Sedangkan untuk penyulingan yang terfraksi diperlukan untuk larutan dalam hal ini minyak yang mempunyai perbedaan titik didih tidak terlalu jauh atau sekitar 30oC atau lebih. Hal ini dilakukan berdasarkan pada perbedaan titik didih dari dua atau lebih cairan yang tercampur untuk kemudian dipanaskan, jika terdapat komponen yang memiliki titik didih rendah, maka komponen tersebut akan menguap terlebih dahulu. Dengan melakukan pengaturan suhu secara hati-hati, lalu menguapkan larutan hingga mengembunkan untuk mendapatkan komponen yang diinginkan secara bertahap. A. Destilasi Bertingkat Pada proses ini minyak mentah yang diperoleh tidak dipisahkan menjadi beberapa komponen murni namun masuk ke dalam fraksi โ€“ fraksi yang memiliki kisaran titik didih tertentu. Hal ini dilakukan mengingat jika di dalam minyak bumi terdapat komponen hidrokarbon yang cukup banyak serta isomer โ€“ isomer hidrokarbon juga memiliki titik didih berdekatan. Adapun proses destilasi bertingkat sebagai berikut Minyak mentah dipanaskan dengan uap air bertekanan tinggi hingga bersuhu 600o Uap minyak yang diterbentuk dialirkan untuk ditampung di dalam menara destilasi. Uap minyak di dalam menara destilasi dipindahkan dengan melewati plat โ€“ plat atau tray. Masing โ€“ masing tray mempunyai banyak lubang yang juga dilengkapi penutup gelembung untuk mengaliri uap. Selama proses perjalanan tersebut, uap minyak mentah akan mendingin. Ada sebagian uap minyak mentah mencapai titik kondensasi membentuk zat cair. Sedangkan zat cair yang didapat berdasarkan suhu tertentu tersebut disebut dengan fraksi. Untuk fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan mengalami kondensasi pada bagian bawah menara distilasi. Sedangkan untuk fraksi yang memiliki titik didih rendah akan berada di bagian atas menara distilasi. B. Distilasi Sederhana Untuk proses distilasi sederhana, dasar pemisahan minyak bumi mentah dilakukan dengan memisahkan titik didih yang cukup jauh atau dengan menggunakan salah satu komponen yang memiliki sifat volatil. Ketika campuran minyak bumi mentah dipanaskan, maka komponen yang memiliki titik didih lebih rendah akan mengalami penguapan terlebih dahulu. Tidak hanya perbedaan titik didih saja perbedaan bisa diketahui dari kevolatilan yakni kecenderungan sebuah komponen untuk menjadi gas. Untuk distilasi sederhana dilakukan dengan menggunakan tekanan atmosfer. C. Distilasi Fraksionisasi Pada distilasi fraksionisasi yaitu melakukan pemisahan dua atau lebih komponen berwujud cair dari sebuah larutan berdasarkan pada perbedaan titik didih. Distilasi fraksionisasi sendiri diperuntukan untuk campuran yang memiliki titik didih kurang dari 20o C dan juga menggunakan tekanan atmosfer atau bertekanan rendah. Perbedaannya dengan distilasi sederhana yaitu terletak pada kolom fraksionasi di mana pada distilasi fraksionasi kolom tersebut mengalami pemanasan dengan suhu yang berbeda โ€“ beda untuk setiap platnya. D. Distilasi Uap Distilasi uap digunakan untuk memisahkan komponen yang memiliki titik didih di atas 200 derajat celcius. Distilasi ini juga bisa menguapkan senyawa yang memiliki titik didih 100o C dengan menggunakan tekanan atmosfer menggunakan air mendidih atau uap. Dasar dari distilasi uap yaitu dapat dipakai pada campuran yang tidak larut dalam air di semua suhu namun masih dapat didistilasi dengan menggunakan air. E. Distilasi Vakum Distilasi ini biasanya digunakan untuk senyawa tidak stabil, artinya dapat terdekomposisi bak sebelum atau memiliki titik didih di atas 150o C. Pada distilasi vakum tidak dapat menggunakan pelarut bertitik didih rendah jika kondensor menggunakan air dingin. Hal ini disebabkan karena komponen yang menguap tidak bisa dikondensasi oleh air. Cari Artikel Lainnya Komponen Minyak Bumi โ€“ Dalam kemajuan dunia industri seperti saat ini, menuntut kita untuk beraktifitas dengan cepat untuk menghasilkan lebih banyak yang dihasilkan. Untuk menunjang itu semua kita membutuhkan bahan bakar. Baik untuk mesin produksi maupun alat transportasi. Pendahuluan Ternyata sahabat sekalian, bahan bakar tersebut sebelum dapat kita gunakan diolah terlebih dahulu dari minyak mentah yang disebut crude oil. Pengolahan minyak bumi Crude Oil tersebut berasal dari sumur pengeboran dan mempunyai warna yang beragam. Pada umumnya minyak bumi tersebut berwarna coklat gelap atau hitam, tapi ada juga yang berwarna kehijauan, kemerahan, bahkan ada yang kekuningan. Komponen penyusun minyak bumi pada umumnya merupakan campuran kompleks hidrokarbon. Campuran kompleks tersebut terdiri dari Hidrokarbon Alifatik Jenuh, Hidrokarbon Aromatik, dan Hidrokarbon Sikloalkana. Hidrokarbon Alifatik Jenuh adalah senyawa alifatik yang mempunyai rantai C yang hanya berisi ikatan โ€“ ikatan tunggal dan merupakan golongan alkana. Hidrokarbon Aromatik adalah hidrokarbon yang mempunyai ikatan tunggal dan atau ikatan ganda yang berada di antara atom-atom karbonnaya dan dapat berupa polisiklik atau monosiklik. Juga dapat membentuk konfigurasi enam atom karbon yang disebut dengan cincin benzena. Hidrokarbon Sikloalkana merupakan tipe alkana yang pada struktur kimia molekulnya mempunyai satu atau lebih cincin atom karbon. Sebagaimana kita ketahui bahwa pada umumnya alkana hanya mempunyai ikatan kimia tunggal saja. Selain itu, Komponen penyusun minyak bumi juga terdiri dari senyawa-senyawa lain seperti organo logam, belerang, oksigen dan nitrogen. Lebih lengkapnya marilah kita bahas Komponen Minyak Bumi sebagai berikut. Komponen penyusun minyak bumi dan gas alam terbesar adalah Hidrokarbon dengan kandungan senyawanya sebesar 90 โ€“ 99 % yang terdiri dari sikloalkana, aromatik, dan alifatik jenuh. Unsur terbanyak kedua penyusun minyak bumi adalah Belerang dengan kandungan senyawanya sebesar 0,7 โ€“ 7 % yang terdiri dari Tio alkana, alkanatiol. Selanjutnya penyusun minyak bumi adalah Nitrogen, Oksigen, dan Organo logam dengan kandungan senyawanya sangat kecil sampai 0,9 %. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel komposisi minyak bumi berikut ini. Tabel Komposisi Minyak Bumi Komponen utama penyusun minyak bumi bisa berbeda-beda pada setiap daerah. Namun secara umum penyusun utama minyak bumi adalah hidrokarbon. Senyawa hidrokarbon alifatik jenuh merupakan komponen utama penyusun minyak bumi yang banyak ditemukan di negara Indonesia. Senyawa hidrokarbon aromatik di negara Amerika, dan senyawa hidrokarbon sikloalkana merupakan penyusun utama minyak bumi di negara Rusia. A. Hidrokarbon Sebagaimana kita ketahui bahwa penyusun utama minyak bumi adalah hidrokarbon. Namun senyawa hidrokarbon tersebut berbeda-beda tergantung beberapa faktor seperti umur, suhu dan cara pembentukan pada suatu daerah tertentu. Misalnya di indonesia dengan suhu yang tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin dengan umur dan cara pembentukan tertentu, minyak bumi lebih banyak mengandung senyawa hidrokarbon aromatik seperti benzena. Sedangkan di negara Rusia dengan suhu dingin yang lebih panjang dan suhu panas/sejuk lebih pendek dengan umur dan cara pembentukan tertentu, minyak bumi lebih banyak mengandung senyawa hidrokarbon sikloalkana seperti sikloheksana. Minyak bumi terdiri dari berbagai macam senyawa hidrokarbon seperti sebagai berikut. 1. Alkana Senyawa golongan alkana merupakan senyawa dengan rantai karbon dengan ikatan-ikatan tunggal yang panjang dan termasuk senyawa alifatik. N-alkana dan Isoalkana merupakan golongan alkana yang banyak terdapat pada minyak bumi. N-alkana merupakan golongan alkana jenuh dengan rantai lurus dan tidak mempunyai cabang. Sebagai contoh dari golongan ini adalah n-oktana. Struktur kimia n-oktana sebagai berikut n-oktana Isoalkana merupakan golongan alkana jenuh yang mempunyai atom C tersier pada rantai induk dan bercabang. Sebagai contoh dari golongan ini adalah isooktana. Struktur isooktana sebagai berikut isooktana Alkana sering disebut juga parafin karena hidrokarbon yang tersaturasi yang mengandung rantai lurus dan bercabang dan molekulnya terdiri dari atom C karbon dan H hidrogen. 2. Sikloalkana Senyawa yang kedua adalah Sikloalkana yang merupakan hidrokarbon dengan senyawa dengan rantai tunggal dan berbentuk cincin. Siklopentana dan sikloheksana merupakan golongan sikloalkana yang banyak terdapat pada minyak bumi. Dari sikloheksana misalnya etil-sikloheksana dan dari siklopentana misalnya metil-siklopentana. Struktur kimia sikloalkana sebagai berikut. sikloalkana Sikloalkana sering disebut juga naptena yang merupakan senyawa hidrokarbon tersaturasi yang pada karbonnya terdapat satu atau lebih ikatan rangkap. Naptena ini mempunyai titik didih yang tinggi sekitar 80,26ยฐC dan mempunyai rumus umum CnH2n. 3. Aromatik Hidrokarbon aromatik merupakan hidrokarbon yang tidak tersaturasi dan mempunyai satu atau lebih cincin benzena cincin planar karon-6. Senyawa ini mempunyai rumus kimia CnHn jadi Senyawa Hidrokarbon Aromatik terdiri dari atom hidrogen yang berikatan atom karbon. Senyawa hidrokarbon aromatik jika dibakar akan menimbulkan asap yang berwarna hitam pekat dan beberapa senyawa mempunyai efek karsinogenik penyebab kanker. Senyawa yang paling banyak terdapat pada minyak bumi adalah dari golongan senyawa benzena yaitu etil benzena. Struktur kimia etil benzena sebagai berikut etil-benzena B. Unsur Kimia Selanjutnya yaitu komponen unsur kimia dalam minyak bumi yang dapat dilihat pada tabel berikut NoUnsur KimiaKandungan % โ€“ โ€“ โ€“ โ€“ 1, โ€“ logam< 0,1% Dari tabel tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Karbon dan Hidrogen Unsur kimia kabron dan hidrogen merupakan kandungan unsur kimia yang terbanyak pada minyak bumi. 2. Belerang/ Sulfur Unsur kimia belerang dan sulfur merupakan urutan ketiga yang terbanyak kandungannya dalam minyak bumi. Keberadaanya dapat menimbulkan dampak, salah satunya adalah pada saat kondisi dingin/basah akan menyebabkan korosi. Hal ini dapat terjadi karena terbentuknya asam dari proses oksidasi sulfur pada saat pembakaran gasoline dan dari proses oksidasi air. 3. Oksigen Keberadaan oksigen dalam minyak bumi disebabkan karena terjadi kontak secara terus menerus antara minyak bumi dengan atmosfir udara. Dalam tabel di atas, kandungan total oksigen dalam minyak bumi sebesar 0,05 โ€“ 1,5 %. Kandungan bisa terus meningkat seiring dengan naiknya titik didih fraksi. Keberadaan oksigen dalam minyak bumi akan meningkatkan titik didih sebagai bahan bakar. Semakin lama minyak bumi berhubungan dengan udara, maka kandungan oksigen dalam minyak bumi akan terus bertambah. Akibatnya akan menghasilkan beberapa senyawa seperti eter, keton, alkohol dan lain-lain. Adanya senyawa-senyawa tersebut menimbulkan minyak bumi bersifat asam. Baca juga artikel kami seputar pendidikan seperti Perbedaan Bunga Sempurna dan Bunga Tidak Sempurna dan Rumus Energi Kinetik 4. Nitrogen Keberadaan nitrogen dalam minyak bumi sangatlah rendah dan kandungan tertinggi pada tipe asphalitik. Keberadaan nitrogen yang paling banyak adalah pada fraksi titik didih tinggi. Keberadaan nitrogen dalam minyak bumi mempunyai dampak selain racun juga dapat membentuk gum atau getah pada fuel oil. C. Unsur Logam Dalam minyak bumi terdapat beberapa Unsur logam seperti besi, tembaga, dan ada juga vanadium dan nikel. Unsur-unsur logam tersebut dalam proses catalytic cracking akan mempengaruhi aktifitas katalis. Karena akan menyebabkan pembentukan coke, menurunkan produk gasoline, dan juga menghasilkan gas. Unsur logam yang terdapat dalam minyak bumi mempunyai dampak negatif misalnya vanadium yang dapat menyebabkan terbentuknya tumpukan kerak pada mesin yaitu bagian rotornya. Dan hasil pembakarannya mengandung natrium dan vanadium yang akan bereaksi dengan bata tahan api Refactory Fumance dan dapat merusak refactory tersebut. D. Molekul Hidrokarbon dalam Minyak Bumi Komposisi utama molekul hidrokarbon dalam minyak bumi antara lain Naptena 49 %, Parafin 30 %, Aromatik 15 %, dan Aspaltena 6 %. Namun dengan mempertimbangkan jumlah komposisinya sehingga dibagi menjadi tiga golongan antara lain sebagai berikut 1. Naftalena Merupakan golongan dengan komposisi paling besar merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai siklis rantai tertutup dan lebih banyak digunakan untuk pengeras jalan atau pelumas. 2. Parafin Merupakan golongan dengan komposisi terbesar kedua merupakan senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka. Parafin merupakan sumber penghasil gasoline sehingga cocok jika dimanfaatkan sebagai bahan bakar. 3. Campuran Parafin-Naftalena Merupakan golongan dengan komponen penyusunnya yaitu berupa senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka dan juga rantai tertutup. Demikian sedikit informasi tentang Komponen Minyak Bumi, semoga bermanfaat. Alam memberikan berbagai macam sumber yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung segala macam aktivitas makhluk hidup yang dikenal dengan sebutan sumber daya alam. Hampir semua makhluk hidup yang tinggal di Planet Bumi ini memanfaatkan sumber daya alam tersebut, sebut saja tumbuhan yang memanfaatkan sinar matahari guna membantu dalam proses fotosintesis. Selain sinar matahari ada juga air ataupun udara yang juga sama pentingnya membantu keberlangsungan hidup makhluk air dan sinar matahari yang telah disebutkan di atas masuk ke dalam kelompok sumber daya alam dapat diperbaharui artinya sumber daya alam tersebut tidak akan habis jika digunakan secara terus menerus. Dan berkebalikan dari itu terdapat sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui yaitu sumber daya alam tersebut butuh waktu yang sangat lama untuk mendapatnya kembali. Contoh dari sumber daya alam tidak terbarukan yaitu minyak bumi dan gas pertama kali ditemukan sekitar 5000 tahun SM, waktu itu minyak bumi hanya dimanfaatkan sebagai obat luka, pembasmi kutu hingga obat pencahar. Seiring berjalannya waktu minyak bumi mulai diolah hingga menghasilkan minyak yang mudah dibakar dan sejak saat itu minyak bumi banyak dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Baca juga mengenai proses pengolahan minyak mentah. Untuk mengubah minyak bumi menjadi bahan bakar yang kita kenal selama ini membutuhkan proses yang cukup panjang. Salah satu tahapan yang harus dilalui yaitu proses pemisahan. Lalu apa saja teknik pemisahan minyak bumi? Berikut tahapannya1. DestilasiPada proses destilasi atau penyulingan ini minyak dipisahkan berdasarkan titik didihnya. Sedangkan untuk penyulingan yang terfraksi diperlukan untuk larutan dalam hal ini minyak yang mempunyai perbedaan titik didih tidak terlalu jauh atau sekitar 30oC atau lebih. Hal ini dilakukan berdasarkan pada perbedaan titik didih dari dua atau lebih cairan yang tercampur untuk kemudian dipanaskan, jika terdapat komponen yang memiliki titik didih rendah, maka komponen tersebut akan menguap terlebih dahulu. Dengan melakukan pengaturan suhu secara hati-hati, lalu menguapkan larutan hingga mengembunkan untuk mendapatkan komponen yang diinginkan secara Destilasi BertingkatPada proses ini minyak mentah yang diperoleh tidak dipisahkan menjadi beberapa komponen murni namun masuk ke dalam fraksi โ€“ fraksi yang memiliki kisaran titik didih tertentu. Hal ini dilakukan mengingat jika di dalam minyak bumi terdapat komponen hidrokarbon yang cukup banyak serta isomer โ€“ isomer hidrokarbon juga memiliki titik didih berdekatan. Adapun proses destilasi bertingkat sebagai berikutMinyak mentah dipanaskan dengan uap air bertekanan tinggi hingga bersuhu 600o Uap minyak yang diterbentuk dialirkan untuk ditampung di dalam menara minyak di dalam menara destilasi dipindahkan dengan melewati plat โ€“ plat atau tray. Masing โ€“ masing tray mempunyai banyak lubang yang juga dilengkapi penutup gelembung untuk mengaliri proses perjalanan tersebut, uap minyak mentah akan mendingin. Ada sebagian uap minyak mentah mencapai titik kondensasi membentuk zat cair. Sedangkan zat cair yang didapat berdasarkan suhu tertentu tersebut disebut dengan fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan mengalami kondensasi pada bagian bawah menara distilasi. Sedangkan untuk fraksi yang memiliki titik didih rendah akan berada di bagian atas menara Distilasi SederhanaUntuk proses distilasi sederhana, dasar pemisahan minyak bumi mentah dilakukan dengan memisahkan titik didih yang cukup jauh atau dengan menggunakan salah satu komponen yang memiliki sifat volatil. Ketika campuran minyak bumi mentah dipanaskan, maka komponen yang memiliki titik didih lebih rendah akan mengalami penguapan terlebih dahulu. Tidak hanya perbedaan titik didih saja perbedaan bisa diketahui dari kevolatilan yakni kecenderungan sebuah komponen untuk menjadi gas. Untuk distilasi sederhana dilakukan dengan menggunakan tekanan Distilasi FraksionisasiPada distilasi fraksionisasi yaitu melakukan pemisahan dua atau lebih komponen berwujud cair dari sebuah larutan berdasarkan pada perbedaan titik didih. Distilasi fraksionisasi sendiri diperuntukan untuk campuran yang memiliki titik didih kurang dari 20o C dan juga menggunakan tekanan atmosfer atau bertekanan rendah. Perbedaannya dengan distilasi sederhana yaitu terletak pada kolom fraksionasi di mana pada distilasi fraksionasi kolom tersebut mengalami pemanasan dengan suhu yang berbeda โ€“ beda untuk setiap Distilasi UapDistilasi uap digunakan untuk memisahkan komponen yang memiliki titik didih di atas 200 derajat celcius. Distilasi ini juga bisa menguapkan senyawa yang memiliki titik didih 100o C dengan menggunakan tekanan atmosfer menggunakan air mendidih atau uap. Dasar dari distilasi uap yaitu dapat dipakai pada campuran yang tidak larut dalam air di semua suhu namun masih dapat didistilasi dengan menggunakan Distilasi VakumDistilasi ini biasanya digunakan untuk senyawa tidak stabil, artinya dapat terdekomposisi bak sebelum atau memiliki titik didih di atas 150o C. Pada distilasi vakum tidak dapat menggunakan pelarut bertitik didih rendah jika kondensor menggunakan air dingin. Hal ini disebabkan karena komponen yang menguap tidak bisa dikondensasi oleh AbsorpsiBiasa digunakan untuk memisahkan komponen yang memiliki titik didih tinggi dengan gas. Dalam hal ini digunakan minyak gas untuk menyerap gasolin alami yang berasal dari gas โ€“ gas basah. Gas ini berasal dari tank penyimpanan gas yang diperoleh dari pemanasan matahari lalu diserap ulang oleh tanaman. Proses absorpsi ini dilakukan untuk mengabsorpsi hidrokarbon berfraksi ringan serta memperbaiki kapasitas absorpsi minyak AdsorpsiProses adsorpsi atau penyerapan adalah saat sebuah cairan, fluida atau gas berikatan dengan padatan atau cairan lainnya adsorben, zan penyerap dan membentuk lapisan tipis atau film di permukaannya. Pada adsorpsi dilakukan untuk mendapatkan komponen berat dari gas. Hasil yang diperoleh dari proses ini yaitu bensin dari gas bumi berupa arang FiltrasiPada proses ini digunakan untuk memindahkan lilin yang terdapat pada lilin yang mengandung destilat. Jika filtrasi menggunakan tanah liat berguna untuk decolorisasi KristalisasiSebelum memasuki tahan filtrasi, lilin harus dibekukan atau dikristalisasi terlebih dahulu untuk menyesuaikannya menggunakan kristal dengan cara cooling dan stirring. Bagian lilin yang tidak diperlukan, dipindah dan akan menjadi lilin mikrokristalin yang bisa diperjual belikan. Kristalisasi sendiri merupakan proses pembentukan padatan yang berasal dari larutan endapan, melt atau endapan dari EkstraksiEkstraksi adalah suatu proses memisahkan zat dengan berdasar pada perbedaan kelarutan terhadap dua cairan tidak terlarut, biasanya antara air dengan pelarut organik. Proses ekstraksi sendiri didasari dari bahan tertentu yang berada pada dua bagian dengan sifat larut tahapan โ€“ tahapan dari pemisahan minyak bumi yang dapat dijelaskan. Semoga informasi di atas dapat bermanfaat.

mengapa minyak bumi tidak dapat dipisahkan kedalam komponen komponen murninya